SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Senin, 12 Desember 2011

Aliran Musik

Musik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Allegory of Music karya Lorenzo Lippi
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
  • Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
  • Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
  • Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.
Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

[sunting] Aliran-aliran musik

Berikut adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing genre terbagi lagi menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik seperti ini, meskipun kadang-kadang merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik dunia.
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, dunia musik mengalami banyak perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang. Contohnya musik triphop yang merupakan perpaduan antara beat-beat elektronik dengan musik pop yang ringan dan enak didengar. Contoh musisi yang mengusung jenis musik ini adalah Frou Frou, Sneaker Pimps dan Lamb. Ada juga hip-hop rock yang diusung oleh Linkin Park. Belum lagi dance rock dan neo wave rock yang kini sedang in. banyak kelompok musik baru yang berkibar dengan jenis musik ini, antara lain Franz Ferdinand, Bloc Party, The Killers, The Bravery dan masih banyak lagi.
Bahkan sekarang banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah dengan irama musik rock, jazz dan blues. Grup musik yang membawa aliran baru ini di Indonesia sudah cukup banyak salah satunya adalah Funk de Java yang mengusung lagu berbahasa Jawa dalam musik rock.

[sunting]

Ricikan gamelan Jawa

Artikel dibawah ini dikutip dari
Buku PEDALANGAN untuk SMK, karangan Supriyono, dkk
dapat diunduh di:    JILID 1 JILID 2

Gamelan Jawa
Gamelan Jawa
Gamelan Jawa terbagi menjadi dua laras atau tuning yang berbeda yakni laras Slendro dan laras Pelog. Laras adalah susunan nada-nada dalam satu gembyangan (oktaf) yang sudah tertentu tinggi rendah dan tata intervalnya. Laras Slendro terdiri dari 5 nada, sedangkan Laras Pelog dibagi menjadi 7 deret nada. Gamelan disajikan sebagai iringan wayang atau sebagai sajian karawitan bebas atau klenengan atau konser gamelan. Para penabuh gamelan disebut Niyogo, beberapa penyanyi wanita yang disebut Pesinden dan beberapa penyanyi pria yang disebut Wira Swara juga merupakan bagian dari suatu sajian gamelan untuk mengiiringi wayang atau klenengan.
Dalam sajian karawitan tradisi, ricikan kendang berfungsi sebagai pengatur atau pengendali (pamurba) irama lagu/gending. Cepat lambatnya perjalanan dan perubahan ritme gending-gending tergantung pada pemain kendang yang disebut pengendang.
Dalam tata iringan pakeliran gaya Jawatimuran peranan ricikan gender lanang atau gender penerus sangat penting, karena berfungsi sebagai penuntun atau membimbing laras atau tuning dalang dalam membawakan sulukan dan melakukan buka atau introduksi pada sajian gadhingan yang dikehendaki oleh dalang melalui sasmita tertentu, biasanya dengan dhodhogan mbanyu tumetes.

8.3. Nama Instrumen Gamelan dan Fungsinya
Rebab
Rebab
8.3.1. Rebab
Rebab adalah instrumen (ricikan) gamelan yang bahan bakunya terdiri dari kayu, kawat (string), semacam kulit yang tipis untuk menutup lubang pada badan rebab (babat), bagian rebab atau badan rebab yang berfungsi sebagai resonator (bathokan), rambut ekornya kuda yang berfungsi sebagai alat gesek (kosok) namun untuk saat ini lazim menggunakan senar plastik, dan kain yang dibordir sebagai penutup bathokan. Cara membunyikan rebab dengan cara digesek dengan alat yang disebut kosok. Dalam sajian karawitan rebab berfungsi sebagai Pamurba Yatmoko atau jiwa lagu, rebab juga sebagai pamurba lagu melalui garap melodi lagu dalam gending-gending, melaksanakan buka atau introduksi gending, senggrengan, dan Pathetan agar terbentuk suasana Pathet yang akan dibawakan. Rebab juga berfungsi untuk mengiringi vokal yang dibawakan oleh ki dalang. Utamanya pada lagu jenis Pathetan dan Sendhon.
Kendang
Kendang
8.3.2. Kendang
Kendang adalah instrumen gamelan yang bahan bakunya terbuat dari kayu dan kulit. Cara membunyikan kendang dengan cara dipukul dengan tangan (di-kebuk atau di-tepak). Ukuran kendang Jawatimuran yang dipakai dalam pedalangan terdiri dari 3 (tiga) jenis kendang. Yakni kendang Gedhe, kendang Penanggulan (tradisi Jawa Tengah dinamakan ketipung), dan kendang Gedhugan (tradisi Jawa Tengah dinamakan kendang ciblon atau sejenis). Dalam sajian karawitan tradisi, ricikan kendang berfungsi sebagai pengatur atau pengendali (pamurba) irama lagu/gending. Cepat lambatnya perjalanan dan perubahan ritme gending-gending tergantung pada pemain kendang yang disebut pengendang. Hidup atau berkarakter dan tidaknya sebuah lagu atau gending itu tidak terlepas dari keterampilan serta kepiawaian seorang pengendang dalam memainkan ukel atau wiled kendangannya dalam mengatur laya atau tempo. Mengingat begitu pentingnya peranan ricikan kendang dalam tata iringan karawitan, biasanya seorang dalang membawa pengendang sendiri dalam setiap pementasannya. Dengan membawa pengendang sendiri seorang dalang akan lebih mantap dalam menggelar pakelirannya. Para dalang menganggap kendang adalah bagian dari belahan jiwanya ketika ki dalang menggelar pakelirannya. Seorang pengendang bawaan dalang (gawan) biasanya sudah memahami dengan baik selera atau keinginan ki dalang. Ibarat pengemudi ia memahami betul bagaimana selera tuannya.
Gender
Gender
8.3.3. Gender
Gender merupakan bagian dari perangkat ricikan gamelan yang bahan bakunya terbuat dari logam perunggu, kuningan dan/atau besi. Sedangkan bahan yang paling bagus adalah yang terbuat dari perunggu. Gender dari bahan perunggu selain tampilannya menarik, bunyinya juga lebih bagus karena bahan tersebut mampu menghasilkan suara yang nyaring dan jernih bila perbandingan campuran logamnya seimbang, yakni antara tembaga dengan timah putih. Gender terdiri dari rangkaian bilah-bilah yang di sambung oleh tali yang disebut pluntur dan di topang oleh sanggan yang terbuat dari bahan logam, bambu, dan/ atau tanduk binatang (sungu) yang telah dibentuk sedemikian rupa sehingga terkesan serasi dan bagus. Untuk menghasilkan bunyi atau suara yang bagus dan tampilan indah, rangkaian bilah-bilah gender diletakkan di atas rancakan yang ditengah-tengah bagian bawahnya diberi bumbung (bahan dari bambu) dan atau logam (seng) yang berfungsi sebagai resonator. Bentuk dan ukurannya diwujudkan sedemikian rupa berdasarkan besar kecilnya bilah dan ditambah dengan asesoris serta ukir-ukiran pada rancaknya. Jumlah ricikan gender yang ada dalam seperangkat gamelan ageng terdiri dari 2 (dua) set, yakni Gender Barung (Babok) dan Gender Penerus (Lanang). Adapun larasnya terdiri dari gender laras Pelog yaitu Pelog barang dan Pelog nem (dua rancak) dan gender laras Slendro (satu rancak). Fungsi gender khususnya dalam tata iringan karawitan pakeliran gaya Jawatimuran adalah sebagai panuntuning laras agar ki dalang tidak kehilangan ngeng (suasana laras/nada dalam Pathet). Dan juga berfungsi sebagai pengiring sulukan dalang ketika sedang membawakan Sendhon, Pathetan, Bendhengan, maupun tembang. Di samping itu juga mempunyai peranan untuk membangun suasana kelir (adegan wayang yang sedang berlangsung), ketika mengiringi janturan atau pocapan melalui gadhingan yang di minta oleh dalang. Dalam tata iringan pakeliran gaya Jawatimuran peranan ricikan gender lanang atau gender penerus sangat penting, karena berfungsi sebagai penuntun atau membimbing laras dalang dalam membawakan sulukan dan melakukan buka atau introduksi pada sajian gadhingan yang dikehendaki oleh dalang melalui sasmita tertentu, biasanya dengan dhodhogan mbanyu tumetes.
Bonang
Bonang
8.3.4. Bonang
Bonang merupakan bagian perangkat ricikan gamelan yang berbentuk pencon yang ukurannya lebih kecil dari kenong. Bahan bakunya bisa perunggu, kuningan, dan besi. Dalam pengelompokanricikan gamelan, bonang termasuk dalam ricikan garap ngajeng, selain ricikan gender, rebab, dan kendang. Ricikan Bonang pada sajian karawitan utamanya untuk menyajikan gending-gending Bonangan atau Soran, dalam tabuhan tradisi karawitan Jawatimuran adalah penyajian gending-gending Giro dan Gagahan, serta juga berfungsi sebagai instrumen pembuka atau introduksi gending. Di dalam seperangkat gamelan jumlah boning ada 2 set yakni satu set bonang berlaras Slendro terdiri dari boning barung (babok) dan bonang penerus dengan jumlah pencon kurang lebih 12 bilah. Sedangkan laras Pelog dalam satu set terdiri dari boning barung dan bonang penerus, dengan jumlah 14 bilah pencon. Adapun teknik memainkan atau menabuh bonang dengan cara dipukul dengan alat pemukul khusus bonang. Teknik tabuhan terdiri dari (a) Gembyang yaitu cara memukul dua nada bonang yang sama secara bersama dengan jarak satu gembyang (oktaf). Contoh nada 6 atas dengan 6 bawah ditabuh secara bersama-sama. (b) Mipil yaitu teknik memukul nada bonang dengan cara satu persatu secara bergantian. Contoh 1 2 1 2 3 2 3 2 ditabuh secara bergantian antara tangan kiri dengan kanan. (c) Kempyung yaitu teknik memukul dua nada bonang yang berbeda dengan jarak 2 nada secara bersama. Contoh nada 5 dengan 1, nada 6 dengan 2 ditabuh secara bersama-sama. (d) Pancer yaitu teknik memukul satu nada boning lebih dari sekali secara terus menerus. Contoh 1 1 1 - 3 3 3 – dan seterusnya.
Slentem
Slentem
8.3.5. Slentem
Slentem adalah bagian ricikan gamelan yang berbentuk bilah seperti gender, namun ukurannya lebih besar yaitu panjang dan lebarnya. Jumlah slentem dalam satu perangkat gamelan ada 2 rancak yakni slentem laras Slendro dan slentem laras Pelog. Teknik tabuhan ricikan slentem dalam tata iringan karawitan terdiri dari mbalung, gemakan, paparan, dan pinjalan. Khusus teknik tabuhan slentem yang dinamakan gemakan dan paparan adalah yang ada pada sajian karawitan gaya Jawatimuran. Dalam tata sajian karawitan slentem berfungsi sebagai pamangku lagu.
Demung
Demung
8.3.6. Demung
Demung merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk bilah seperti saron tetapi ukurannya lebih besar, berfungsi sebagai pamangku lagu dalam sajian karawitan dan juga untuk tabuhan balungan gending. Dalam satu set gamelan jumlah demung minimal ada 2 rancak yakni demung laras Slendro dan demung laras Pelog. Dewasa ini dalam satu perangkat gamelan ageng jumlah instrument demung sering lebih dari satu set. Penambahan jumlah perangkat ini bertujuan ganda yaitu untuk membuat suasana tabuhan lebih ramai atau regeng, sehingga tujuan yang ingin di capai dalam penataan iringan bisa terwujud. Pada sisi yang lain, penambahan jumlah instrumen juga untuk menampilkan kesan kolosal atau semarak, sehingga semakin menarik penonton.
Saron
Saron
8.3.7. Saron
Saron merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk bilah dengan ukuran lebih kecil dari pada demung. Untuk iringan pakeliran wayang kulit Jawatimuran, minimal terdiri dari 2 set saron Slendro dan 2 set saron Pelog. Jumlah bilah saron Slendro untuk wayangan Jawatimuran ada 9 bilah, dengan urutan bilah nada di mulai dari nada 6 (nem) rendah atau ageng sampai dengan nada 3 (lu) tinggi atau alit. Dalam pedalangan Jawatimuran peranan saron sangat dominan, karena saron sebagai pembuat lagu atau melodi, terutama untuk bentuk gending-gending Ayak, Gedog Rancak, Krucilan, dan Gemblak/Alap-alapan. Posisi keberadaan saron di lihat dari aspek fungsinya dalam iringan pedalangan Jawatimuran bisa dikategorikan dalam kelompok ricikan garap, karena ricikan saron memiliki berbagai macam cengkok sekaran atau kembangan sesuai dengan Pathetnya. Dan sebagai tanda (tengara) bahwa tabuhan akan berganti Pathet, misalnya di dalam wayangan semalam suntuk ketika suasana Pathet Wolu akan berubah ke Pathet Sanga, maka kembangan atau cengkok saronan gending ayak Wolu menggunakan pancer 3 (lu). Adapun teknik tabuhannya meliputi teknik tabuhan mbalung, imbal, dan kinthilan yaitu khusus teknik tabuhan gaya Jawatimuran.
8.3.8. Saron Penerus (Peking)
Saron penerus atau peking merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk bilah yang ukurannya lebih kecil dari pada ricikan saron. Dalam sajian karawitan bebas atau klenengan atau iringan pakeliran khususnya gaya Jawatimuran saron penerus atau peking berfungsi sebagai timbangan, artinya mengimbangi bonang penerus dalam membuat melodi lagu, sehingga pengrawit menyebut teknik tabuhan saron penerus dengan sebutan teknik tabuhan timbangan.
Kenong
Kenong
Kethuk
Kethuk
8.3.9. Ketuk dan Kenong
Ketuk dan kenong merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk pencon. Dalam sajian karawitan bebas atau klenengan maupun karawitan iringan, kenong dan ketuk berfungsi sebagai ricikan pamangku irama. Teknik memainkan ketuk dan kenong dengan cara dipukul dengan alat pemukul yang disebut tabuh. Adapun teknik tabuhannya meliputi teknik tabuhan nitir, yaitu teknik tabuhan kenong yang dalam satu sabetan balungan terdapat dua pukulan (thuthukan) atau pukulan dua kali, misalnya tabuhan kenong pada gending sampak, teknik tabuhan ngedhongi, plesetan, dan teknik kenong goyang.
Kempul
Kempul
Gong
Gong
8.3.10. Kempul dan Gong
Gong merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk pencon. Rangkain instrumen gong terdiri dari kempul, gong suwukan, gong berlaras Barang, dan gong besar (ageng) yang ditata pada gayor yaitu tempat untuk menggantung kempul dan gong. Dalam sajian karawitan bebas dan iringan, gong berfungsi sebagai pamangku irama selain instrumen ketuk dan kenong. Sedangkan dalam iringan pedalangan gaya Jawatimuran berfungsi sebagai pemberi aksen yaitu tekanan berat dalam tabuhan khususnya adegan perang, terutama pada gending-gending Ayak, Krucilan, Alap-alapan atau Gemblak, dan Gedog Rancak.
Gambang
Gambang
8.3.11. Gambang
Gambang merupakan bagian ricikan gamelan yang terbuat dari bahan kayu berbentuk rangkaian atau deretan bilah-bilah nada yang berjumlah dua puluh bilah. Cara membunyikan gambang adalah dipukul dengan tabuh khusus gambang. Fungsi gambang dalam sajian karawitan sebagai pangrengga lagu. Dalam satu perangkat gamelan biasanya terdiri dari dua set gambang dalam laras Pelog dan Slendro.
Siter
Siter
8.3.12. Siter
Siter merupakan bagian ricikan gamelan yang sumber bunyinya adalah string (kawat) yang teknik menabuhnya dengan cara di petik. Jenis instrumen ini di lihat dari bentuk dan warna bunyinya ada tiga macam, yaitu siter, siter penerus (ukurannya lebih kecil dari pada siter), dan clempung (ukurannya lebih besar dari pada siter). Dalam sajian karawitan klenengan atau konser dan iringan wayang fungsi siter sebagai pangrengga lagu.
Suling
Suling
8.3.13. Suling
Jenis instrumen gamelan lainnya yang juga berfungsi sebagai pangrengga lagu adalah suling. Instrumen ini terbuat dari bambu wuluh atau paralon yang diberi lubang sebagai penentu nada atau laras. Pada salah satu ujungnya yaitu bagian yang di tiup yang melekat di bibir diberi lapisan tutup dinamakan jamangan yang berfungsi untuk mengalirkan udara sehingga menimbulkan getaran udara yang menimbulkan bunyi atau suara Adapun teknik membunyikannya dengan cara di tiup. Di dalam tradisi karawitan, suling ada dua jenis, yaitu bentuk suling yang berlaras Slendro memiliki lubang empat yang hampir sama jaraknya, sedangkan yang berlaras Pelog dengan lubang lima dengan jarak yang berbeda. Ada pula suling dengan lubang berjumlah enam yang bisa digunakan untuk laras Pelog dan Slendro. Untuk suling laras Slendro dalam karawitan Jawatimuran apabila empat lubang di tutup semua dan di tiup dengan tekanan sedang nada yang dihasilkan adalah laras lu (3), sedangkan pada karawitan Jawatengahan lazim dengan laras ro (2

Minggu, 11 Desember 2011

Ragam Alat Musik Daerah Di Indonesia ( www.kaskus.us )

Musik Tradisional Indonesia :

Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang Dari Papua hingga Aceh. dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Berikut jenis-jenis alat musik daerah yang di bagi berdasarkan cara memainkannya :

Instrumen Musik Perkusi ( Pukul )
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, talempong , kolintang, Arumba, Kendang, Rebana, Calung , tifa, bedug, jimbe dan lain sebagainya.

Rapai
Rapai adalah alat musik dari Aceh yang terbuat dari bahan dasar berupa kayu dan kulit binatang. Bentuknya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning muda. Sejenis instrumen musik pukul (percussi) yang berfungsi pengiring kesenian tradisional.
Rapai ini banyak jenisnya : Rapai Pasee (Rapai gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (rapai macam), Rapai Pulot dan Rapai Anak.

Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.


Spoiler for Gamelan:



Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)

Spoiler for Talempong:



Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.

Spoiler for Kolintang:



Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.

Spoiler for Arumba:



Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias.

Spoiler for Kendang:



Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

Spoiler for Rebana:



Calung,
Beberapa bentuk calung:

1. Calung Gambang
2. Calung Gamelan
3. Calung Jingjing

1. Calung Gambang

Yang disebut Calung Gambang adalah sebuah calung yang dideretkan diikat dengan tali tanpa menggunakan ancak/standar. Cara memainkannya sebagai berikut: kedua ujung tali diikatkan pada sebuah pohon/tiang sedangkan kedua tali pangkalnya diikatkan pada pinggang si penabuh. Motif pukulan mirip memukul gambang.


2. Calung Gamelan

Calung Gamelan adalah jenis calung yang telah tergabung membentuk ansamble. Sebutan lain dari calung ini adalah Salentrong (di Sumedang), alatnya terdiri dari:

1. Dua perangkat calung gambang masing-masing 16 batang
2. Jengglong calung terdiri dari 6 batang
3. Sebuah gong bamboo yang biasa disebut gong bumbung
4. Calung Ketuk dan Calung Kenong terdiri dari 6 batang
5. Kendang

Lagu-lagunya antara lain Cindung Cina (Cik indung menta Caina), Kembang Lepang, Ilo ilo Gondang.

3. Calung Jingjing

Calung Jingjing adalah bentuk calung yang ditampilkan dengan dijingjing/dibawa dengan tangan yang satu sedang tangan yang lainnya memegang pemukul. Sangat digemari dibandingkan dengan bentuk calung-calung lainnya, alatnya terdiri dari:

1. Calung Melodi mempunyai sepuluh nada s.d. 12 nada
2. Calung pengiring/akompanyemen terdiri dari 10 nada
3. Calung Jengglong terdiri dari 5 nada
4. Calung besar sebanyak dua batang/nada berfungsi sebagai kempul dan gong

Spoiler for Calung:



Instrumen Musik Petik

Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah

Spoiler for Kecapi:



Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

Spoiler for Sasando:



Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan

Spoiler for Sampe Kenyah:



Instrumen Musik Gesek.

Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.

Spoiler for Rebab:



Instrumen Musik Tiup

Seruling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini.

Spoiler for Seruling:



Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan.

Spoiler for Saluang:



Serune Kalee ( Serunai )
Serune Kalee merupakan instrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.

Spoiler for Serunai:

Jumat, 09 Desember 2011

Jenis Alat Musik


JENIS-JENIS ALAT MUSIK :
1. Alat musik Melodis adalah alat musik yang bernada, tetapi tidak bisa membentuk Accord, contoh : Biola, Recorder, Pianika, Harmonika, Saxophone, Tropet.
2. Alat musik Ritmis adalah alat musik yang berfungsi untuk menegaskan ketukandan biasanya tidak bernada. Contoh : Drum, gendang, tamborin, Castanyet, triangle, gong.
3. Alat musik Harmonis adalah alat musik yang mampu membuat melodi dan jugamampu membentuk accord. Contoh : Gitar, Piano, Key Board, Acordeon.ACORD adalah rangkaian 3 (tiga) buah nada atau lebih, bila dibunyikan secara serempak maka akan terdengar indah dan harmonis.
JENIS/GOLONGAN ALAT MUSIK :\ A.
1.Alat Musik Pukul , contoh : triangle, tamborin, kastenyet, ring bell, tambur,genderang, belira, set drum, gendang, kolintang, angklung.
2. Alat Musik Tiup, contoh : Recorder, harmonica, pianika, terompet, saksofon.
3. Alat Musik petik, contoh : Gitar, ukulele, mandolin, harpa, sitar.
FUNGSI SENI TERBAGI MENJADI :
1. FUNSI INDIVIDUAL   
    1. Untuk memenuhi kebutuhan fisik
    2. Untuk memenuhi kebutuhan Emosional
2. FUNGSI SOSIAL
   1. Dalam bidang Agama
   2. Dalam bidang Pendidikan
   3. Dalam bidang Komunikasi
   4. Dalam bidang Rekreasi
APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. Contoh birama :2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.

JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S - S � A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
 4. Paduan Suara 3 suara Campuran S â�� A â�� B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T � B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S � A � T � B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.


DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
1. memiliki sifat kepemimpinan
2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
 3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
4. simpatik
5. menguasai cara latihan yang efektif
 6. memiliki daya imajinasi yang baik
7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan.
Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut


PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG :
          1. Moderato : sedang
          2. Allegro moderato : cepatnya sedang
          3. Andante : perlahan-lahan
          4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT :
         1. Largo : lambat 
        2. Largissimo : lebih lambat
       3. Largeto : agak lambat
       4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
      5. Grave : sangat lambat sedih
      6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

Alat Musik Ritmis


ALAT MUSIK RITMIS
SENI ADALAH : Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsue-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.
KESENIAN DIBAGI 4 JENIS :
1. Seni Musik adalah curahan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk nada dan syair yang indah.
 2. Seni Rupa adalah curahan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk rupa / gambar-gambar.
3. Seni Drama adalah curahan perasaaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk gerak bercerita yang diramu dengan musik yang sesuai.
4. Seni Tari adalah curahan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk gerak anggota badan yang teratur dan berirama.
SENI BUDAYA adalah Kreasi seni, baik dalam bentuk Musik, Rupa,Drama, maupun Tarian yang lahir dan berkembang serta dipelihara secara turun temurun oleh masyarakat di suatu daerah, dan menjadi ciri khas daerah tersebut.
1.SENI MUSIKDalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu :
 Vocal dan Instrument.Vocal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia.
Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
             1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.   
             2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :- Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.-
Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dala menyanyi, karena akan cepat lelah.-
 Pernafasar Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
3. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambilduduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga- rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :a. Pendengaran yang baikb. Kontrol pernafasanc. Rasa musical.
NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.


SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) :
1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
 3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
         1. Suara Wanita Dewasa ;- Sopran (suara tinggi wanita)- Messo Sopran (suara sedang wanita)- Alto (suara rendah wanita)
         2. Suara Pria Dewasa :- Tenor (suara tinggi pria)- Bariton (suara sedang pria)- Bas (suara rendah pria)
         3. Suara Anak-anak :- Tinggi- Rendah.
TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan  (setengah).



Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
      1. Bersifat riang gembira
      2. Bersemangat
      3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
 4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. Â, 1 , 1 , 1, Â
Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
4. Mempunyai pola interval : 1 , Â , 1 , 1 , Â , 1 , 1 .
            Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya  . Contoh : C � Cis � D � Dis- E � F � Fis � G � Gis � A � Ais �B.
TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.